Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi yang
diterapkan oleh penyuluh swasta dalam menyampaikan informasi kepada
peternak, menganalisis peran komunikasi dalam mendukung keberlanjutan
program pengembangan peternakan sapi perah, serta mengidentifikasi faktorfaktor
yang mempengaruhi keberhasilan komunikasi antara penyuluh dan
peternak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik
pengambilan informan purposive sampling dan snowball sampling. Informan terdiri
dari satu orang penyuluh swasta dan tiga orang peternak mitra UD. Saputra Jaya.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan
dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif kuasi kualitatif
serta aplikasi Nvivo 15.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluh swasta menerapkan tiga pola
komunikasi, yaitu komunikasi satu arah, dua arah, dan multi arah.
• Komunikasi satu arah digunakan saat penyuluh menyampaian informasi
terhadap peternak yang tidak memerlukan umpan balik seperti pengumuman
jadwal pertemuan atau informasi teknis dasar.
• Komunikasi dua arah memungkinkan interaksi langsung seperti diskusi atau
konsultasi yang mempererat hubungan antara penyuluh dan peternak serta
meningkatkan pemahaman informasi yang diberikan.
• Komunikasi multi arah menjadi pola paling efektif karena melibatkan berbagai
pihak penyuluh, peternak, manajemen UD. Saputra Jaya dan IPS hingga
pertukaran informasi dan penyelesaian masalah secara bersama-sama.
Pola komunikasi tersebut berperan penting dalam mendukung keberlanjutan
program pengembangan peternakan di UD. Saputra Jaya. Penyuluh tidak hanya
sebagai penyampai informasi tetapi juga berperan sebagai fasilitator, pendamping,
dan motivator bagi peternak. Melalui komunikasi yang intensif dan partisipatif,
terjadi peningkatan transfer pengetahuan, penguatan kapasitas peternak,
terjalinnya hubungan yang saling percaya, serta tumbuhnya motivasi dan
komitmen bersama dalam mengembangkan usaha peternakan. Keberhasilan
komunikasi dipengaruhi oleh kompetensi penyuluh, dukungan kelembagaan,
frekuensi komunikasi, hubungan interpersonal yang baik, pemilihan media
komunikasi, serta sikap terbuka dari peternak. Melalui penerapan pola komunikasi
yang efektif kegiatan penyuluhan mampu mempererat kemitraan antara UD.
Saputra Jaya dan peternak sekaligus mendorong pengembangan usaha
peternakan sapi perah secara berkelanjutan dari hulu hingga hilir.