Abstract:
Kelompok Peternak Sapi Perah (KPSP) Sumber Rejeki di Desa
Gadingkulon menghasilkan limbah kotoran ternak sapi perah hingga 6 ton per
harinya yang belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah yang dibiarkan
menumpuk disekitar kandang berpotensi mencemari lingkungan dan
membahayakan kesehatan masyarakat. Padahal, kotoran sapi perah tersebut
dapat diolah menjadi pupuk bokashi yang bermanfaat untuk lahan pertanian di
desa setempat. Namun, rendahnya tingkat pemanfaatan menunjukkan bahwa
peternak masih membutuhkan pendampingan melalui kegiatan penyuluhan
supaya lebih memahami, menerima, dan mampu menerapkan pengolahan kotoran
ternak sapi perah menjadi pupuk bokashi. Tujuan penelitian ini adalah: a)
Mendeskripsikan perilaku peternak dalam pemanfaatan kotoran ternak sapi perah
menjadi pupuk bokashi di KPSP Sumber Rejeki Kecamatan Dau Kabupaten
Malang. b) Menyusun rancangan penyuluhan pemanfaatan kotoran ternak sapi
perah menjadi pupuk bokashi di KPSP Sumber Rejeki Kecamatan Dau Kabupaten
Malang. c) Menganalisis efektivitas penyuluhan terhadap perilaku peternak
tentang pemanfaatan kotoran ternak sapi perah menjadi pupuk bokashi di KPSP
Sumber Rejeki Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik purposive
sampling, melibatkan 30 peternak sebagai sampel. Data dikumpulkan melalui
wawancara, observasi, dan kuisioner. Analisis data digunakan secara deskriftif
kuantitatif berdasarkan hasil observasi, evaluasi pengetahuan, sikap,
keterampilan, dan efektivitas penyuluhan dengan menggunakan analisis
perbandingan skor dan pencapaian kategori.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 83% peternak KPSP Sumber Rejeki
masih membuang kotoran sapi perah ke selokan dan sekitar kandang, sementara
17% sudah mengolah menjadi produk biogas dan pupuk organik. Penyuluhan
dilakukan 3 kali dengan materi pemanfaatan kotoran ternak sapi perah menjadi
pupuk bokashi, menggunakan media PPT, folder, video, alat dan bahan
sesungguhnya, serta metode diskusi, ceramah, dan demonstrasi. Evaluasi
menunjukkan peningkatan pengetahuan peternak sebesar 41%, dari pretest 56%
menjadi postest 95%. Sikap positif peternak mencapai 73% dan negatif 27%,
dengan rata-rata skor keterampilan peternak 27 yang termasuk kategori “terampil”.
Efektivitas penyuluhan menujukkan skor 87% untuk pengetahuan, 77% untuk
sikap, dan 84% untuk pelaksanaan penyuluhan yang keseluruhan termasuk dalam
kategori “efektif”.