Abstract:
Fenomena El Niño pada tahun 2023–2024 menyebabkan kemarau
panjang yang berdampak pada ketersediaan air irigasi dan menurunkan luas
tanam padi nasional sebesar 18,71%, termasuk penurunan produksi di Kabupaten
Trenggalek. Untuk mengatasi hal tersebut dan meningkatkan produksi padi,
pemerintah meluncurkan Program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang
mengoptimalkan lahan bera serta meningkatkan akses air melalui bantuan
pompanisasi. Keberhasilan PAT tidak hanya ditentukan oleh sarana dan
prasarana, tetapi juga partisipasi aktif petani. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi
untuk menilai keberhasilan PAT, tingkat partisipasi petani, serta hubungan
keduanya sebagai dasar penyusunan kebijakan pertanian yang lebih efektif,
berkelanjutan, dan mampu mendorong peningkatan produksi padi. Tujuan dari
penelitian ini 1) Mengetahui tingkat keberhasilan program PAT di Kabupaten
Trenggalek, 2)Mengetahui tingkat partisipasi petani dalam program PAT di
Kabupaten Trenggalek, 3)Mengetahui hubungan antara keberhasilan program
PAT dengan tingkat partisipasi petani.
Metode penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Trenggalek yang terdiri
dari 14 kecamatan, dengan waktu pelaksanaan pada bulan Juni. Populasi
penelitian berjumlah 934 orang yang tergabung dalam 62 kelompok tani. Teknik
pengambilan sampel menggunakan metode cluster sampling, sehingga diperoleh
jumlah sampel sebanyak 90 orang responden.
Tingkat keberhasilan Program Perluasan Areal Tanam (PAT) di Kabupaten
Trenggalek berada dalam kategori sangat sesuai dengan persentase 37,78%,
sedangkan yang menyatakan sesuai sebesar 35,56% dan 26,67% responden
menyatakan program masih kurang sesuai. Tingkat Partisipasi Petani di
Kabupaten Trenggalek berada pada kategori sedang dengan prsentase 43,33%,
diikuti oleh 30% responden yang menyatakan memiliki partisipasi tinggi,
sementara 26,67% berada pada kategori partisipasi rendah. Program Perluasan
Areal Tanam (PAT) di Kabupaten Trenggalek secara signifikan berhasil
meningkatkan luas tanam padi sebesar 16% produksi padi 12,39% dan Indeks
Pertanaman sebesar 16,12%, dengan korelasi sangat kuat (r=0,830) antara
partisipasi petani dan keberhasilan program. terdapat kendala teknis dan
partisipasi perencanaan yang masih rendah;Untuk memastikan keberlanjutan dan
efektivitas program, disarankan penerapan pendekatan partisipatif sejak
perencanaan, peningkatan efisiensi teknologi irigasi, penguatan pendampingan
teknis, serta pemantauan dan evaluasi berkala untuk distribusi manfaat yang
merata dan keberhasilan yang berkelanjutan.