Abstract:
Perubahan pola konsumsi masyarakat yang semakin peduli
terhadap gaya hidup sehat mendorong peningkatan permintaan terhadap
sayuran segar, khususnya sayuran hidroponik. Selada hidroponik menjadi
salah satu komoditas yang memiliki nilai pasar tinggi karena
keunggulannya dalam hal higienitas, kesegaran, dan keberlanjutan
produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi konsumen
terhadap atribut produk selada hidroponik dan menganalisis tahapan
keputusan pembelian oleh konsumen, serta menilai kelayakan usaha pada
produk selada hidroponik Sayur Mbak Risma yang dijalankan melalui
program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) di Polbangtan
Malang.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
kuantitatif, dengan pendekatan survei terhadap 35 responden konsumen
akhir maupun pelaku usaha kuliner. Teknik analisis yang digunakan
meliputi analisis statistik deskriptif dan model multiatribut Fishbein untuk
mengukur preferensi konsumen, serta analisis kelayakan usaha
menggunakan parameter R/C ratio, Break Even Point (BEP), Return on
Investment (ROI), dan Payback Period (PP).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut kesegaran (94%) dan
fisik daun (51%) menjadi preferensi utama konsumen, dengan skor sikap
tertinggi pada atribut kesegaran (21,02) dalam kategori sangat positif.
Dalam tahapan keputusan pembelian, konsumen cenderung membeli
karena kebutuhan usaha kuliner, mendapatkan informasi dari lingkungan
sosial, serta merasa puas dan bersedia melakukan pembelian ulang. Dari
sisi kelayakan usaha, diperoleh hasil R/C ratio sebesar 2 yang
menunjukkan bahwa usaha menguntungkan, BEP produksi 168 kg, BEP
harga Rp25.000/kg, ROI sebesar 10%, dan Payback Period selama 119
siklus.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemahaman terhadap
preferensi konsumen sangat penting untuk menentukan strategi
pemasaran yang tepat. Usaha ini dapat dijadikan sebagai salah satu
alternatif agribisnis modern yang prospektif, terutama bagi generasi muda
pertanian melalui program kewirausahaan. Penelitian ini juga diharapkan
dapat menjadi referensi bagi pengusaha hidroponik lain dalam memahami
kebutuhan pasar sekaligus mengelola usaha secara efisien dan
berkelanjutan.