Abstract:
Penelitian ini didasari oleh mayoritas petani di Desa Bocek berbudidaya tanaman
hortikultura salah satunya adalah tanaman cabai rawit. Hasil identifikasi potensi
wilayah (IPW) di Desa Bocek menunjukkan bahwa terdapat limbah ternak yang
melimpah tetapi belum dimanfaatkan secara optimal dan terdapat gulma krokot
yang tersebar luas di lahan petani. Limbah tersebut memiliki potensi untuk
dijadikan pupuk organik yang dapat membantu meningkatkan ketersediaan unsur
hara bagi tanaman cabai rawit. Petani di Desa Bocek masih mengaplikasikan
pupuk organik yang belum terfermentasikan dengan baik dan belum memenuhi
standar Permentan tahun 2019. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang
pemanfaatan limbah padat ternak dengan penambahan krokot yang bertujuan
untuk 1) Mengetahui unsur hara pada pupuk organik, 2) Mengetahui perlakuan
terbaik pupuk organik pada tanaman cabai, 3) Menyusun rancangan penyuluhan
pembuatan dan pengaplikasian pupuk organik, 4) Mengetahui peningkatan dan
tingkat sikap petani tentang pembuatan pupuk organik.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten
Malang pada bulan Februari-Mei 2025. Hasil uji laboratorium menunjukkan
kandungan unsur hara dalam pupuk organik limbah padat ternak yaitu N 2,05%; P
2,01%; K 2,03%; C/N 8,44%; C-Organik 15,61% dan Bahan Organik 26,85%.
Dapat diketahui bahwa kandungan N, P, K, C/N dan C-Organik dari pupuk organik
limbah padat ternak telah memenuhi standar Kepmentan No.261 Tahun 2019,
sedangkan untuk Bahan Organik masih belum memenuhi standar minimal.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan
menggunakan 4 taraf yaitu P0 = Kontrol (tanpa pupuk organik) + NPK, P1 = 1 kg
pupuk organik + NPK, P2 = 2 kg pupuk organik + NPK, P3 = 3 kg pupuk organik +
NPK dengan 6 ulangan sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Parameter
pengamatan terdiri dari tinggi tanaman, jumlah cabang dan berat buah panen
pertama. Data diuji menggunakan one way anova dengan menggunakan SPSS
dan jika terdapat perbedaan yang signifikan dilanjutkan dengan menggunakan uji
DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada P3 (3 kg pupuk organik
+ NPK) berpengaruh nyata terhadap parameter tanaman.
Tujuan penyuluhan adalah petani setelah mengikuti penyuluhan tentang
pemanfaatan limbah padat ternak dengan penambahan krokot sebagai pupuk
organik terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 30% dan perubahan sikap kea
rah positif sebanyak 20 sasaran dari 30 sasaran dan diukur dalam rentang waktu
1 minggu setelah penyuluhan. Penetapan tujuan penyuluhan menggunakan
prinsip SMART dengan materi pemanfaatan limbah padat ternak dengan
penambahan krokot sebagai pupuk organik. Media yang digunakan folder, video
dan benda sesungguhnya dengan menggunakan metode diskusi dan demonstrasi
cara. Kemudian pada evaluasi penyuluhan yaitu terdapat peningkatan
pengetahuam sebesar 36% dan sikap kearah positif 22 sasaran.