PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TERNAK DENGAN PENAMBAHAN KROKOT (Portulaca oleracea L.) SEBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DI DESA BOCEK KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG JAWA TIMUR

Show simple item record

dc.contributor.author Triutami, Habibah Nursyiam
dc.date.accessioned 2025-11-26T01:59:03Z
dc.date.available 2025-11-26T01:59:03Z
dc.date.issued 2025-10-16
dc.identifier.other L.310
dc.identifier.uri https://repository.polbangtanmalang.ac.id/xmlui/handle/123456789/1988
dc.description.abstract Penelitian ini didasari oleh mayoritas petani di Desa Bocek berbudidaya tanaman hortikultura salah satunya adalah tanaman cabai rawit. Hasil identifikasi potensi wilayah (IPW) di Desa Bocek menunjukkan bahwa terdapat limbah ternak yang melimpah tetapi belum dimanfaatkan secara optimal dan terdapat gulma krokot yang tersebar luas di lahan petani. Limbah tersebut memiliki potensi untuk dijadikan pupuk organik yang dapat membantu meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman cabai rawit. Petani di Desa Bocek masih mengaplikasikan pupuk organik yang belum terfermentasikan dengan baik dan belum memenuhi standar Permentan tahun 2019. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang pemanfaatan limbah padat ternak dengan penambahan krokot yang bertujuan untuk 1) Mengetahui unsur hara pada pupuk organik, 2) Mengetahui perlakuan terbaik pupuk organik pada tanaman cabai, 3) Menyusun rancangan penyuluhan pembuatan dan pengaplikasian pupuk organik, 4) Mengetahui peningkatan dan tingkat sikap petani tentang pembuatan pupuk organik. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang pada bulan Februari-Mei 2025. Hasil uji laboratorium menunjukkan kandungan unsur hara dalam pupuk organik limbah padat ternak yaitu N 2,05%; P 2,01%; K 2,03%; C/N 8,44%; C-Organik 15,61% dan Bahan Organik 26,85%. Dapat diketahui bahwa kandungan N, P, K, C/N dan C-Organik dari pupuk organik limbah padat ternak telah memenuhi standar Kepmentan No.261 Tahun 2019, sedangkan untuk Bahan Organik masih belum memenuhi standar minimal. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan menggunakan 4 taraf yaitu P0 = Kontrol (tanpa pupuk organik) + NPK, P1 = 1 kg pupuk organik + NPK, P2 = 2 kg pupuk organik + NPK, P3 = 3 kg pupuk organik + NPK dengan 6 ulangan sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Parameter pengamatan terdiri dari tinggi tanaman, jumlah cabang dan berat buah panen pertama. Data diuji menggunakan one way anova dengan menggunakan SPSS dan jika terdapat perbedaan yang signifikan dilanjutkan dengan menggunakan uji DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada P3 (3 kg pupuk organik + NPK) berpengaruh nyata terhadap parameter tanaman. Tujuan penyuluhan adalah petani setelah mengikuti penyuluhan tentang pemanfaatan limbah padat ternak dengan penambahan krokot sebagai pupuk organik terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 30% dan perubahan sikap kea rah positif sebanyak 20 sasaran dari 30 sasaran dan diukur dalam rentang waktu 1 minggu setelah penyuluhan. Penetapan tujuan penyuluhan menggunakan prinsip SMART dengan materi pemanfaatan limbah padat ternak dengan penambahan krokot sebagai pupuk organik. Media yang digunakan folder, video dan benda sesungguhnya dengan menggunakan metode diskusi dan demonstrasi cara. Kemudian pada evaluasi penyuluhan yaitu terdapat peningkatan pengetahuam sebesar 36% dan sikap kearah positif 22 sasaran. en_US
dc.publisher Polbangtan Malang en_US
dc.relation.ispartofseries Tugas Akhir;L.310-25044
dc.subject Limbah Ternak, Krokot, Pupuk Organik, Cabai Rawit, Penyuluhan en_US
dc.title PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TERNAK DENGAN PENAMBAHAN KROKOT (Portulaca oleracea L.) SEBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DI DESA BOCEK KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG JAWA TIMUR en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

  • TA 2025
    Tugas Akhir Mahasiswa Lulusan 2025

Show simple item record

Cari


Advanced Search

Browse

My Account