PILIHAN POLA KEMITRAAN YANG BERBEDA PADA PETERNAKAN AYAM BROILER DI KABUPATEN KEDIRI

Show simple item record

dc.contributor.author Rahma, Areva Navataris
dc.contributor.author Rawendra, Rudy
dc.contributor.author Imam Aji, Wijoyo
dc.date.accessioned 2024-07-08T07:15:26Z
dc.date.available 2024-07-08T07:15:26Z
dc.date.issued 2023-10-16
dc.identifier.other L.310-23178
dc.identifier.uri https://repository.polbangtanmalang.ac.id/xmlui/handle/123456789/1946
dc.description.abstract Areva Nafataris Fahma, NIRM. 04.09.19.433. Pilihan Pola Kemitraan yang Berbeda pada Peternakan Ayam Broiler di Kabupaten Kediri. Dosen Pembimbing Dr. drh. Rudy Rawendra, M.App.Sc dan drh. Iman Aji Wijoyo, M.Vet. Peternakan broiler merupakan salah satu jenis usaha peternakan yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan. Kemitraan merupakan suatu strategi dalam meningkatkan kinerja pelaku agribisnis khususnya peternak kecil. Pola kemitraan yang paling banyak digunakan adalah pola inti plasma dan pola bagi hasil. Sebelum bergabung dengan perusahaan kemitraan, sebaiknya peternak membandingkan terlebih dahulu biaya input dan output karena akan mempengaruhi keberhasilan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis finansial, kelayakan dan perbandingan keuntungan pola kemitraan yang berbeda. Penelitian dilakukan pada 26 Januari 2023 – 05 Maret 20023 di Kecamatan Pare dan Kecamatan Plosoklaten di Kabupaten Kediri. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling kepada 5 peternak kemitraan inti - plasma PT Dinamika Megatama Citra (PT DMC) dengan total populasi 14.000 ekor dan 5 peternak kemitraan bagi hasil PT Bintang Terang Tunggal (PT BTT) dengan total populasi 12.500 ekor. Variabel penelitian yang digunakan yaitu biaya produksi, penerimaan, pendapatan, perhitungan R/C ratio, dan Break Even Point (BEP). Hasil dari penelitian menunjukkan peternak mitra PT DMC dan PT BTT di Kabupaten Kediri menguntungkan. Biaya yang dikeluarkan oleh peternak PT DMC lebih besar daripada PT BTT karena biaya operasional selain pakan,DOC, dan OVK ditanggung oleh peternak. Biaya produksi peternak mitra PT DMC yaitu Rp 19.595/Kg, sedangkan PT BTT adalah Rp 14.610/Kg dengan biaya operasional seperti LPG, sekam, listrik, dan gaji karyawan dipinjami modal diawal oleh pihak PT BTT. Pendapatan peternak PT DMC yaitu Rp 1.168/Kg dan pendapatan peternak PT BTT setelah bagi hasil yaitu Rp 159/Kg. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, jika peternak mempunyai modal yang besar lebih tepat jika bermitra dengan PT DMC. Namun jika peternak hanya mempunyai modal terbatas, maka lebih baik jika bermitra dengan PT BTT. en_US
dc.publisher Polbangtan Malang en_US
dc.relation.ispartofseries Laporan TA;L.310-23-23178
dc.subject Research Subject Categories::FORESTRY, AGRICULTURAL SCIENCES and LANDSCAPE PLANNING en_US
dc.title PILIHAN POLA KEMITRAAN YANG BERBEDA PADA PETERNAKAN AYAM BROILER DI KABUPATEN KEDIRI en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

  • TA 2023
    Tugas Akhir Mahasiswa Lulusan 2023

Show simple item record

Cari


Advanced Search

Browse

My Account