Abstract:
Atik Rubiati, NIM 04.01.19.294 Rancangan Penyuluhan Pembuatan Pupuk
Bokashi dari Kotoran Sapi Perah di Desa Tawangsari Kecamatan Pujon
Kabupaten Malang. Sebagai pembimbing pertama Ir. Budianto, MP dan
pembimbing kedua Dr. Budi Sawitri, SST., M.,Si.
Kajian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui jumlah kandungan unsur hara
pupuk bokashi dari kotoran sapi perah; 2) menyusun rancangan penyuluhan
tentang pembuatan pupuk bokashi dari kotoran sapi perah di Desa Tawangsari
Kecamatan Pujon Kabupaten Malang; dan 3) mengetahui peningkatan
pengetahuan, sikap, dan tingkat keterampilan tentang pembuatan pupuk bokashi
dari kotoran sapi perah di Desa Tawangsari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.
Kaji terap dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2023 berlokasi di
Laboratorium Limbah Polbangtan Malang. Metode pelaksanaan kaji terap
mengacu pada Ningsih dan Yanuarita (2022:154) tentang pembuatan pupuk
bokashi. Bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pembuatan pupuk bokashi
adalah 100 kg kotoran sapi perah,15 kg sekam, 3 kg dedak, 300 ml EM4, 200 ml
molasses dan air secukupnya. Semua bahan difermentasikan selama 14 hari dan
kontrol suhu dan pH pupuk bokashi, selanjutnya uji laboratorium di BPTP
Karangploso Jawa Timur.
Hasil kajian menunjukkan bahwa suhu pada pupuk bokashi sekitar 35
o
C45
o
C yang berarti masih tergolong normal, sedangkan pH pupuk bokashi pada
kajian ini berkisar antara 5-7 yang berarti tergolong normal. Hasil uji laboratorium
kandungan unsur N (1,90%), P (1,37%), dan K (1,82%), sedangkan hasil uji
laboratorium kandungan hara mikro pada unsur Fe (8.364 ppm), Mn (549 ppm),
dan Cu (74 ppm). Hasil kaji terap dijadikan sebagai materi penyuluhan yang
dillaksanakan di Desa Tawangsari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang pada
bulan Maret-Mei 2023. Tujuan penyuluhan ini untuk mengetahui peningkatan
pengetahuan, sikap, dan tingkat keterampilan petani tentang pembuatan pupuk
bokashi dari kotoran sapi perah. Sasaran penyuluhan sebanyak 34 anggota
kelompok tani Sumber Mulyo II. Materi yang disampaikan tentang pembuatan
pupuk bokashi dari kotoran sapi perah. Metode yang digunakan adalah metode
ceramah, praktek langsung secara berkelompok, dan diskusi dengan
menggunakan media folder dan benda sesungguhnya. Hasil evaluasi penyuluhan
ini, yaitu: a) peningkatan pengetahuan petani dari hasil kuesioner pre test
memperoleh presentase sebesar 40% dan hasil dari kuesioner post test sebesar
83% yang berarti tergolong kategori sangat tinggi; b) tingkat keterampilan petani
menunjukkan bahwa hasil dari kuesioner post test memperoleh presentase
sebesar 74% yang berarti tergolong kategori tinggi; c) peningkatan sikap petani
dari hasil kuesioner pre-test memperoleh presentase sebesar 35% dan hasil dari
kuesioner post test sebesar 77% yang berarti tergolong kategori tinggi.