PENYULUHAN PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KULIT KOPI, KOTORAN SAPI DAN ECENG GONDOK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L) DI DESA JAMBANGAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG

Show simple item record

dc.contributor.author Arifin, Zainal
dc.date.accessioned 2025-12-10T07:56:09Z
dc.date.available 2025-12-10T07:56:09Z
dc.date.issued 2025-10-16
dc.identifier.other L.310
dc.identifier.uri https://repository.polbangtanmalang.ac.id/xmlui/handle/123456789/2026
dc.description.abstract Pupuk organik merupakan solusi berkelanjutan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman dengan memanfaatkan limbah organik seperti kulit kopi, kotoran sapi, dan eceng gondok. Menurut Isroi (2008), pupuk organik memperbaiki struktur tanah, meningkatkan tekstur, aerasi, dan kapasitas retensi air, sehingga mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat. Badan Pusat Statistik Jawa Timur (2023) melaporkan bahwa produksi kopi di Jawa Timur menghasilkan limbah kulit kopi sebesar 4.840 ton per tahun, yang berpotensi dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Selain itu, kotoran sapi yang dihasilkan di Desa Jambangan mencapai 420 ton per tahun (Haryanto, 2000), menjadikannya sumber bahan organik yang melimpah. Eceng gondok, yang kaya akan bahan organik dan unsur hara, juga dapat meningkatkan kualitas pupuk organik (Nurul et al., 2018). Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, memiliki potensi pertanian yang besar dengan luas lahan hortikultura 288,19 ha, termasuk 5 ha untuk budidaya mentimun (Cucumis sativus L.). Namun, produktivitas mentimun di desa ini masih rendah, hanya 3 ton/ha, akibat kekurangan unsur hara dan kurangnya pemeliharaan tanaman. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pupuk organik, seperti bokashi dan kompos, meningkatkan pertumbuhan dan produksi mentimun hingga tiga kali lipat dibandingkan pupuk anorganik (Elsa Amelya Fitriany, 2020; Saptorini, 2019). Namun, penelitian mengenai kombinasi kulit kopi, kotoran sapi, dan eceng gondok masih masih perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penyuluhan pemberian pupuk organik berbahan kulit kopi, kotoran sapi, dan eceng gondok terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) di Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan pada Februari hingga April 2025 dengan metode penyuluhan yang meliputi demonstrasi cara, ceramah, dan diskusi kepada 20 petani. Data dikumpulkan melalui observasi pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, dan berat buah) serta evaluasi pengetahuan dan keterampilan petani melalui kuesioner post-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik meningkatkan tinggi tanaman hingga 15%, jumlah daun 20%, dan produksi buah 25% dibandingkan kontrol tanpa pupuk organik. Tingkat Pengetahuan petani 74,33 %, dan Tingkat keterampilan petani 73,13 % setelah penyuluhan. Kombinasi pupuk organik kulit kopi, kotoran sapi, dan eceng gondok terbukti efektif meningkatkan pertumbuhan dan produksi mentimun serta ramah lingkungan. Penyuluhan ini memberikan manfaat signifikan dalam meningkatkan kapasitas petani dalam pengelolaan pupuk organik. en_US
dc.publisher Polbangtan Malang en_US
dc.relation.ispartofseries Tugas Akhir;L.310-25065
dc.subject Eceng gondok, kotoran sapi, kulit kopi, mentimun, pupuk organik en_US
dc.title PENYULUHAN PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KULIT KOPI, KOTORAN SAPI DAN ECENG GONDOK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L) DI DESA JAMBANGAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

  • TA 2025
    Tugas Akhir Mahasiswa Lulusan 2025

Show simple item record

Cari


Advanced Search

Browse

My Account