Abstract:
Perkembangan teknologi digital, khususnya kecerdasan buatan (AI) seperti
ChatGPT, telah mendorong transformasi di sektor pertanian. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan ChatGPT terhadap
pengambilan keputusan penyuluh pertanian dalam memberikan rekomendasi
pencegahan hama ulat grayak (Spodoptera frugiperda) di Kabupaten Pasuruan.
Menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, penelitian ini melibatkan 55
penyuluh pertanian dengan teknik cluster sampling. Instrumen berupa kuesioner
dan wawancara mengukur pengetahuan, keterampilan, dan penerimaan teknologi,
sementara analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengevaluasi
pengaruh variabel bebas terhadap pengambilan keputusan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ChatGPT secara
signifikan meningkatkan efektivitas penyuluhan, terutama dalam kecepatan akses
informasi, ketepatan rekomendasi, dan kemampuan penyuluh menjawab masalah
lapangan secara real-time. Koefisien determinasi (R²) sebesar 79,1%
menunjukkan kontribusi besar penggunaan ChatGPT dan karakteristik penyuluh
terhadap pengambilan keputusan. Karakteristik penyuluh, seperti usia, pendidikan,
dan pengalaman kerja, tidak menunjukkan pengaruh signifikan secara parsial,
meskipun secara simultan tetap berperan dalam mendukung teknologi.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa ChatGPT dapat menjadi mitra strategis
dalam modernisasi sistem penyuluhan pertanian, mendorong peningkatan literasi
digital, dan memperkuat kemampuan penyuluh dalam menyusun materi berbasis
data. Oleh karena itu, integrasi AI dalam pelatihan penyuluh dan penyediaan
infrastruktur digital sangat penting untuk mendukung adopsi teknologi secara
berkelanjutan.