Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh biourine sapi dengan
berbagai bioaktivator (kulit nanas, bonggol pisang, dan humus daun bambu)
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) di
Kelompok Tani Taman Madani, Desa Kayukebek, Kecamatan Tutur, Kabupaten
Pasuruan.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non-faktorial
dengan empat perlakuan dan enam ulangan, melibatkan 48 tanaman sampel dari
total populasi 384 tanaman. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman,
jumlah daun, jumlah cabang, dan berat buah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan biourine dengan
bioaktivator humus daun bambu (P3) memberikan hasil terbaik dengan rata-rata
tinggi tanaman 69,20 cm, jumlah daun 137,20 helai, jumlah cabang 23,67, dan
berat buah 23,67 gram. Kegiatan penyuluhan dilakukan dua kali dengan metode
ceramah, diskusi kelompok, dan praktik, menggunakan media folder dan benda
nyata. Evaluasi pengetahuan petani melalui pre-test dan post-test menunjukkan
peningkatan dari 28% menjadi 85%, menandakan efektivitas penyuluhan.
Penelitian ini merekomendasikan penggunaan biourine dengan bioaktivator daun
bambu untuk meningkatkan produktivitas cabai rawit dan mengurangi
ketergantungan pada pupuk kimia, serta mendorong pemanfaatan limbah ternak
secara berkelanjutan.