Abstract:
Penyuluhan pertanian merupakan pilar penting dalam pembangunan
pertanian Indonesia karena berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan
petani. Namun, tantangan seperti keterbatasan jumlah penyuluh membuat
penyampaian informasi menjadi kurang merata. Di tengah pesatnya
perkembangan teknologi digital, media sosial seperti TikTok memiliki potensi besar
sebagai alat penyuluhan karena mampu menyebarkan informasi secara cepat dan
menarik. Akan tetapi, pemanfaatan TikTok oleh penyuluh di Kabupaten Pasuruan
masih rendah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan
karakteristik penyuluh pertanian di kabupaten Pasuruan, (2) menganalisis
pengaruh faktor SDM terhadap kesiapan adopsi TikTok sebagai media penyuluhan
digital, serta (3) menyusun rancangan penyuluhan pemanfataan tiktok sebagai
media penyuluhan digital.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan analisis data
regresi linear berganda. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah penyuluh pertanian di kabupaten Pasuruan sebanyak 114 penyuluh,
penentuan sampel/responden menggunakan teknik cluster sampling. Penyuluhan
dirancang menggunakan metode kunjungan langsung (anjangsana), diskusi
kelompok, serta demonstrasi cara dengan bantuan media PowerPoint dan alat
nyata seperti smartphone. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa
karakteristik penyuluh pertanian di Kabupaten Pasuruan didominasi oleh penyuluh
usia 34–42 tahun, mayoritas berpendidikan D4/S1, dan sebagian besar memiliki
pengalaman kerja lebih dari 15 tahun. Analisis regresi linear berganda
menunjukkan bahwa faktor-faktor sumber daya manusia secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap kesiapan adopsi TikTok sebagai media
penyuluhan digital, dengan nilai signifikansi 0,000 dan F hitung 14,325. Secara
parsial, kompetensi digital, persepsi terhadap teknologi, dan motivasi berpengaruh
positif dan signifikan, sementara umur, pendidikan, dan pengalaman kerja tidak
menunjukkan pengaruh signifikan.
Hasil evaluasi penyuluhan menunjukkan adanya peningkatan signifikan
pada aspek pengetahuan penyuluh, yaitu dari 58% pada pre-test menjadi 87%
pada post-test. Selain itu, aspek sikap mencapai persentase 74% dengan kategori
tinggi pada tingkatan menghargai, yang menandakan bahwa penyuluh tidak hanya
menerima informasi, tetapi juga mulai menyadari manfaat dan potensi TikTok
sebagai media penyuluhan digital. Tingkat keterampilan penyuluh juga
menunjukkan hasil yang memuaskan dengan angka 78% pada kategori terampil.
Hasil ini mengindikasikan bahwa pendekatan penyuluhan yang diterapkan efektif
dalam membangun kesiapan penyuluh pertanian untuk bertransformasi ke arah
digital.