Abstract:
Penyakit hawar daun bakteri merupakan salah satu penyakit utama pada
tanaman padi yang menyebabkan penurunan hasil signifikan. Pengendalian
secara kimiawi berisiko merusak lingkungan dan kesehatan, sehingga diperlukan
alternatif ramah lingkungan seperti Paenibacillus polymyxa yang berpotensi
antagonis terhadap Xanthomonas oryzae. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
efektivitas Paenibacillus polymyxa secara in vitro dan di lapangan terhadap
intensitas serangan hawar daun bakteri, menyusun serta menerapkan
penyuluhan partisipatif tentang penggunaannya sebagai agen hayati, serta
mengetahui tingkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap petani terkait
pemanfaatan agen hayati tersebut.
Pengujian in vitro menggunakan metode dual culture dengan perlakuan kontrol,
pestisida kimia, air steril, dan Paenibacillus polymyxa yang diulang empat kali
menunjukkan bahwa Paenibacillus polymyxa secara signifikan menghambat
pertumbuhan Xanthomonas oryzae dengan diameter koloni lebih kecil dibanding
kontrol dan air steril, serta setara dengan pestisida kimia. Selain itu, kegiatan
demonstrasi plot (demplot) di lahan petani membandingkan efektivitas aplikasi
Paenibacillus polymyxa dan pestisida kimia, dimana agen hayati ini mampu
menurunkan intensitas serangan hawar daun bakteri dan menghasilkan hasil
panen yang tidak berbeda nyata dengan aplikasi pestisida kimia, membuktikan
potensinya pada kondisi lapangan.
Berdasarkan evaluasi terhadap 25 responden, skor pengetahuan 74,2 tergolong
mampu menganalisis, keterampilan 96,79 termasuk terampil, dan sikap 90,56
menunjukkan respons positif terhadap pemanfaatan Paenibacillus polymyxa.
Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan penyuluhan partisipatif yang
diterapkan mampu meningkatkan kesiapan petani dalam mengadopsi teknologi
pengendalian hayati secara mandiri dan berkelanjutan.