Abstract:
Desa Jambangan adalah salah satu desa penghasiI kopi di Kecamatan Dampiti
dengan luas lahan 215 ha menghasilkan 86 ton/panen limbah kulit kopi. Mayoritas
penduduk disana bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Adapun
1.540 ekor sapi yang diternak menghasilkan limbah kotoran sapi 15,4 ton/hari di
Desa Jambangan. Pada lahan sawah seluas 173 ha sering dijumpai tanaman
eceng gondok sebanyak 86,5 ton/musim tanam padi. Selain itu, juga terdapat
tanaman hortikultura yaitu tanaman timun dengan luas lahan 62 ha. Karakteristik
pada lahan timun di Desa Jambangan mengalami penurunan kualitas tanah.
Kondisi tanah rerata masam (pH 4-5) dan sudah mulai agak keras, dikarenakan
penggunaani pupuk kimia yang berIebihan dan iterus-menerus. Padahal dari
potensi yang ada sebenarnya mampu mengatasi permasalahan tersebut. Namun
potensi yang ada masih dianggap sebagai limbah. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk memanfaatkan limbah tersebut menjadi pupuk organik.
Tujuan pelaksaan tugas akhir adalah Mengetahuii kandungan unsur ihara pupuk
organik dari Iimbah kuIit kopi, kotorani sapii dan eceng gondok. Mengetahuii
pengaruhi pengaplikasian pupuk organik dari Iimbah kuIit kopi, kotoran sapi Idan
eceng gondok terhadap kualitas tanah pada lahan timun. Mengetahui dosis terbaik
dalam pengaplikasian pupuk Iorganik dari Iimbah kulit kopi, kotoran Isapi Idan
eceng gondok terhadap kualitas tanah paada lahan timun. Menyusun rancangan
penyuluhan pengaplikasian pupuk Iorganik dari Iimbah kulit kopi, kotoran Isapi dan
eceng gondok. Mengetahui peningkatan pengetahuan dan tingkat keterampilan
sasaran dalam pembuatan pupuk organik dari Iimbah kulit kopi, kotoran Isapi Idan
eceng gondok.
Pelaksanaan kajian tugas akhir di Desa Jambangan dimulai pada bulan JanuariMaret 2025. Sedangkan pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan di Kelompok Tani
Barokah I pada bulan April-Mei 2025. Tujuan penyuluhan menggunakan prinsip
SMART. Sasaran penyuluhan adalah 20 responden dari anggota Kelompok Tani
Barokah I. Materi penyuluhan berasal dari hasil kajian terbaik yaitu pengaplikasian
pupuk organik dari limbah kulit kopi, kotoran sapi dan eceng gondok dengan dosis
450 gram/tanaman. Media penyuluhan berupa PPT, video, dan benda
sesungguhnya. Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah, diskusi,
demonstrasi cara dan praktek langsung. Evaluasi penyuluhan bertujuan untuk
mengetahui peningkatan pengetahuan dan tingkat keterampilan. Hasil evaluasi
menunjukkan hasil persentase peningkatan pengetahuan sebesar 32%. Dan
persentase aspek tingkat keterampilan sebesar 84% berada pada kategori
terampil pada pembuatan pupuk organik dari limbah kulit kopi , kotoran sapi dan
eceng gondok.