Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan limbah pertanian,
khususnya jerami padi dan kotoran ternak yang belum dimanfaatkan secara
optimal di Desa Karang Menggah. Mayoritas petani di wilayah tersebut masih
bergantung pada pupuk kimia, meskipun sebenarnya potensi seperti jerami padi
dan kotoran ternak sangat melimpah untuk dijadikan pupuk organik. Hal ini
dikarenakan, anggapan petani bahwa pupuk organik membutuhkan waktu yang
lama, baik dari proses pembuatannya maupun pengaplikasiannya pada tanaman
budidaya. Tujuan kajian ini adalah menyusun rancangan penyuluhan partisipatif
tentang efektivitas metode pengomposan vermikompos dan kompos bag,
menganalisis efektivitas materi dari metode pengomposan jerami padi
menggunakan metode vermikompos dan kompos bag dan menganalisis
perubahan perilaku petani terhadap efektivitas metode pengomposan jerami padi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Action Research, yang
dilaksanakan pada Maret 2025 hingga Mei 2025. Penyajian data menggunakan
metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan
kuesioner dan observasi guna memperoleh data primer dan data sekunder.
Sasaran utama kegiatan ini adalah Kelompok Tani Harapan Makmur dengan
populasi sebanyak 55 petani dan sampel yang digunakan 35 petani. Teknik
pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Kegiatan ini
dilakukan dengan metode diskusi kelompok, praktik langsung pembuatan kompos,
dan evaluasi pengetahuan, sikap serta keterampilan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, rancangan penyuluhan
partisipatif yang disusun, berhasil dilaksanakan dengan kebutuhan dan
karakteristik petani di Desa Karang Menggah. Analisis efektivitas menunjukkan
bahwa metode pengomposan vermikompos dan kompos bag sama-sama mudah
diterapkan, namun kompos bag menghasilkan kualitas kompos yang lebih unggul
berdasarkan pengamatan fisik dan uji laboratorium. Sementara itu, vermikompos
tetap diminati karena menghasilkan dua produk akhir, yaitu kompos dan kascing.
Hasil evaluasi menunjukkan skor rata-rata pengetahuan sebesar 44,1%, sikap
55,1% dengan kategori menghargai dan keterampilan 86,6% dengan kategori
problem solving yang mencerminkan adanya perubahan positif dalam perilaku
petani terhadap pemanfaatan jerami padi secara berkelanjutan.