Abstract:
Usaha budidaya jamur tiram putih merupakan salah satu jenis yang
dilakukan oleh peneliti di Kumbung Jamur TEFA Politeknik Pembangunan
Pertanian Malang. Permasalahan yang dihadapi yaitu sistem pemasaran yang
dilakukan belum efektif. Hal ini memberikan efek pada hasil penjualan yang
diperoleh tidak sesuai dengan target yang diinginkan. Penerapan marketing mix
pada penelitian ini diharpkan mampu mengatasi permasalahan dalam pemasaran
serta dapat meningkatkan keuntungan. Komponen marketing mix meliputi product,
price, place, promotion, people, process, physical evidende diharapkan mampu
meningkatkan keuntungan pada usaha budidaya jamur tiram putih sehingga dapat
ditarik kesimpulan usaha tersebut layak atau tidak untuk dijalankan. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetetahui analisis kelayakan usaha budidaya jamur
tiram putih, mengetahui pengaruh dari penerapan marketing mix yang meliputi
product, price, place, promotion, people, process, physical evidence terhadap
peningkatan keuntungan yang diperoleh. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
kuantitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu data
primer dan sekunder dengan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu
kuesioner, wawancara, dan observasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan
snowball sampling. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis kelayakan
usaha dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan analisis
kelayakan usaha pada usaha Organik Mushroom Farm dengan jumlah 2000
baglog mendapatkan nilai R/C ratio 1,2, B/C ratio 0,2, BEP produk 332 kg, BEP
harga Rp11.000, ROI 20% dan PP 5 periode. Hasil analisis statistik menunjukan
elemen dari marketing mix (product, price, place, promotion, people, process,
physical evidence) secara simultan memberikan pengaruh yang signifikansi
terhadap keuntungan yang diperoleh. Dengan nilai koefisien determinasi 66,2 %.
Secara parsial faktor lain seperti place dan physical evidence tidak berdampak
signifikan terhadap keuntungan.