ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SEMI ORGANIK DAN ANORGANIK DI DESA NGUMPUL KECAMATAN JOGOROTO KABUPATEN JOMBANG

Show simple item record

dc.contributor.author Khusna, Nihayatul
dc.date.accessioned 2025-12-04T00:43:29Z
dc.date.available 2025-12-04T00:43:29Z
dc.date.issued 2025-10-16
dc.identifier.other L.310
dc.identifier.uri https://repository.polbangtanmalang.ac.id/xmlui/handle/123456789/2005
dc.description.abstract Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan antara sistem usahatani padi semi organik dan anorganik di Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. Fokus utama dari kajian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara kedua sistem dalam hal biaya produksi, penerimaan, pendapatan, dan efisiensi usaha tani melalui pendekatan nilai Revenue-Cost (R/C) ratio dan Break Even Point (BEP). Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan gambaran kepada petani mengenai sistem usaha tani yang lebih menguntungkan dan berkelanjutan. Metode pelaksanaan penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara langsung kepada petani, observasi lapangan, dan dokumentasi. Responden dalam penelitian terdiri dari petani yang menerapkan sistem semi organik dan anorganik. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menghitung total biaya produksi, total penerimaan, pendapatan bersih, nilai R/C ratio, serta BEP harga dan produksi untuk masingmasing sistem usahatani. Hasil kajian menunjukkan bahwa sistem semi organik memiliki biaya produksi yang sedikit lebih tinggi dibandingkan sistem anorganik, terutama karena penggunaan input organik dan kebutuhan tenaga kerja yang lebih besar. Namun demikian, sistem semi organik menghasilkan penerimaan dan pendapatan bersih yang lebih tinggi, didukung oleh harga jual gabah yang lebih tinggi dan penggunaan benih yang lebih efisien. Nilai R/C ratio pada sistem semi organik sebesar 6,4, sedangkan pada sistem anorganik sebesar 6,3, yang keduanya tergolong layak dan efisien secara ekonomi karena berada di atas angka satu. Dari hasil perhitungan BEP, pada sistem semi organik BEP harga sebesar Rp1.563,78/kg dan BEP produksi sebesar 1.381,05 kg/ha, sedangkan pada sistem anorganik BEP harga sebesar Rp1.580,55/kg dan BEP produksi sebesar 1.348,57 kg/ha. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kedua sistem memiliki margin keamanan yang cukup tinggi terhadap penurunan harga atau hasil produksi, namun sistem semi organik memiliki keunggulan harga jual dan ketahanan usaha yang lebih baik. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem usahatani padi semi organik lebih unggul secara ekonomi dan lebih berpotensi mendukung keberlanjutan pertanian jangka panjang. en_US
dc.publisher Polbangtan Malang en_US
dc.relation.ispartofseries Tugas Akhir;L.310-25054
dc.subject Padi semi organik, padi anorganik, analisis usahatani, penyuluhan pertanian en_US
dc.title ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SEMI ORGANIK DAN ANORGANIK DI DESA NGUMPUL KECAMATAN JOGOROTO KABUPATEN JOMBANG en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

  • TA 2025
    Tugas Akhir Mahasiswa Lulusan 2025

Show simple item record

Cari


Advanced Search

Browse

My Account