ANALISIS EFISIENSI TENAGA, MODAL, DAN WAKTU DALAM PENERAPAN KEARIFAN LOKAL GOTONG ROYONG DALAM USAHA TANI PADI DI DESA JAMBANGAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG JAWA TIMUR

Show simple item record

dc.contributor.author El Lengi, Gervasius Leonard
dc.date.accessioned 2025-11-25T04:34:03Z
dc.date.available 2025-11-25T04:34:03Z
dc.date.issued 2025-10-16
dc.identifier.other L.310
dc.identifier.uri https://repository.polbangtanmalang.ac.id/xmlui/handle/123456789/1986
dc.description.abstract Gotong royong sebagai bentuk kearifan lokal berperan penting dalam mendukung keberlanjutan usaha tani padi, khususnya melalui efisiensi penggunaan tenaga kerja, modal, dan waktu. Desa Jambangan merupakan wilayah yang masih mempertahankan praktik gotong royong, namun penerapannya belum merata di kalangan petani. Penelitian ini bertujuan: (1) membandingkan efisiensi tenaga, modal, dan waktu antara petani yang menerapkan dan tidak menerapkan gotong royong; (2) menganalisis pengaruh faktor sosial—kekerabatan, usaha sejenis, keanggotaan kelompok tani, dan kesamaan lahan satu hamparan—terhadap penerapan gotong royong; serta (3) mengevaluasi pengaruh penyuluhan terhadap motivasi petani dalam menerapkan gotong royong. Metode penelitian menggunakan exploratory sequential mixed methods dengan pendekatan kualitatif pada tahap awal melalui wawancara mendalam kepada 15 petani, disertai triangulasi sumber dengan tokoh masyarakat dan penyuluh pertanian. Tahap selanjutnya adalah pendekatan kuantitatif terhadap 40 petani (30 petani gotong royong dan 10 non-gotong royong). Analisis efisiensi ekonomi menggunakan R/C Ratio, B/C Ratio, dan BEP, sedangkan pengaruh faktor sosial dianalisis menggunakan regresi logistik biner. Evaluasi penyuluhan dilakukan untuk mengukur perubahan sikap dan motivasi petani. Penelitian membuktikan bahwa petani gotong royong lebih efisien dalam tenaga, modal, dan waktu dibanding non-gotong royong. Pembagian tugas 6–10 orang per tahap mempercepat olah lahan (2–3 hari), panen (1–2 hari), mengurangi jam kerja (5–6 jam/hari), dan menekan biaya tenaga kerja (Rp1,2 juta/ha vs Rp12,6 juta/ha). Keuntungan lebih tinggi (Rp18,7 juta), biaya produksi lebih rendah (Rp14,8 juta), dengan R/C Ratio 2,26, B/C Ratio 1,26, dan BEP 2.209 kg/ha. Regresi logistik menunjukkan hanya faktor usaha sejenis yang signifikan (p=0,047). Gotong royong dipandang sebagai warisan budaya dengan manfaat ekonomi dan sosial, sementara hambatan teknis dapat diatasi melalui musyawarah. Penyuluhan memicu pergeseran sikap positif meski terbatas, sehingga diperlukan penyuluhan lanjutan yang partisipatif dan intensif. en_US
dc.publisher Polbangtan Malang en_US
dc.relation.ispartofseries Tugas Akhir;L.310-25043
dc.subject Gotong royong, efisiensi, faktor sosial, penyuluhan en_US
dc.title ANALISIS EFISIENSI TENAGA, MODAL, DAN WAKTU DALAM PENERAPAN KEARIFAN LOKAL GOTONG ROYONG DALAM USAHA TANI PADI DI DESA JAMBANGAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG JAWA TIMUR en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

  • TA 2025
    Tugas Akhir Mahasiswa Lulusan 2025

Show simple item record

Cari


Advanced Search

Browse

My Account