Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum termanfaatkannya pekarangan
rumah secara optimal, padahal penduduk desa memiliki potensi terkait luasan
pekarangan yang mampu dijadikan sebagai lahan produksi terkhususnya untuk
sumber pangan keluarga dan pendapatan sampingan. Hal ini juga sejalan dengan
intervensi pemerintah desa yaitu program strategis pemanfaatan pekarangan
melalui program P2L. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan
menganalisis tingkat adopsi terkait pemanfaatan pekarangan rumah melalui
program P2L, merancang penyuluhan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
sasaran, serta mengimplementasikan rancangan penyuluhan untuk mengevalusi
perilaku baik aspek pengetahuan, sikap, hingga keterampian sasaran.
Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian yaitu
Desa Kluwut, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, dengan berlandsarkan
potensi dan permasalahan di lokasi (purposive). Populasi dan sasaran yaitu
anggota KWT Dewi Sri berjumlah 20 orang (teknik sensus). Variabel penelitian
yaitu tingkat adopsi; kedasaran, minat, menilai, mencoba, dan menerima. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Sementara analisis data menggunaka statistik desktiptif dengan menyajikan
distribusi frekuensi, rata-rata (mean), nilai mayoritas muncul (modus), dan diagram
batang serta lingkaran.
Hasil kajian menunjukkan keberagaman kategori pada masing-masing
tahapan adopsi. Pada tahap kesadaran termasuk pada kategori “Paham”. Pada
tahap minat berada pada kategori “Suka”. Pada tahap menilai menunjukkan
berada pada kategori “Bermanfaat”. Pada tahap mencoba berada pada kategori
“Sulit”. Pada tahap menerima berada pada tahap “Kurang Setuju”. Hasil kajian ini
kemudian dianalisis untuk mencari kesenjangan dan upaya yang sesuai dengan
keadaan sasaran yang selanjutnya akan dirancang dalam bentuk rancangan
penyuluhan.
Penyuluhan dirancang menjadi dua kegiatan dengan fokus atau tujuan yang
berbeda. Pada penyuluhan pertama berfokus pada meningkatkan pengetahuan
anggota kelompok, sedangkan pada penyuluhan kedua berfokus pada minat dan
keterampilan anggota kelompok terhadap pemanfaatan pekarangan rumah
melalui program P2L. Penetapan materi, metode, hingga media penyuluhan
dilakukan dengan matriks penetapan materi yang telah disesuaikan dengan
kondisi sasaran sehingga diharapkan penyuluhan dapat berjalan dengan optimal.
Implementasi dan hasil rancangan penyuluhan, evaluasi tingkat aspek
pengetahuan sebesar 79.8% (tinggi), pada aspek sikap sebesar 79.58% (tinggi),
serta pada tingkat aspek keterampilan sebesar 65,27% (cukup). Hasil
menunjukkan kecenderungan positif nemun belum optimal sehingga diperlukan
penyuluhan dan pendampingan yang intesif terkait pemanfaatan pekarangan
rumah melalui program P2L agar pelaksanaan program dapat berjalan dengan
optimal serta berkelanjutan.