Abstract:
Wendy Sega Bimantara, NIRM 04.01.19.319 Rancangan Penyuluhan
Penggunaan Fungisida Asap Cair Tempurung Kelapa Sebagai Pengendali
Antraknosa (Colletotrichum capsicI) Pada Tanaman Cabai Di Kelompok Tani
Gangsar Makmur Kabupaten Kediri.
Kegagalan panen cabai salah satunya dikarenakan adanya penyakit
tanaman yang disebabkan oleh mikroba. Banyak jenis cendawan yang menjadi
penyebab penyakit tumbuhan, antara lain adalah penyakit antraknosa. Penyakit
antraknosa adalah penyakit yang seringkali menyerang berbagai tanaman dan
menimbulkan kerugian bagi para petani. Kegagalan panen akibat penyakit
antraknosa mencapai 50%-90% pada saat musim hujan. Oleh karena itu, berbagai
usaha dilakukan untuk mengendalikan penyakit-penyakit tersebut, di antaranya
dengan menggunakan fungisida anorganik.Petani di kecamatan puncu terutama
anggota kelompok tani Gangsar Makmur kurang memahami bagaimana cara
membuat asap cair dan manfaatnya yang mampu mengendalikan jamur
Colletotrichum capsici penyebab penyakit antraknosa. Maka dari itu , diperlukan
adanya rancangan penyuluhan yang efektif sehingga petani dapat menerima
materi penyuluhan dengan baik .
Pelaksanaan kajian ini bertujuan sebagai berikut : 1) mengetahui
konsentrasi asap cair tempurung kelapa paling efektif untuk mengendalikan
antraknosa, 2) Menyusun rancangan penyuluhan penggunaan fungisida asap cair
tempurung kelapa untuk mengendalikan antraknosa pada tanaman cabai, 3)
Mengetahui peningkatan pengetahuan petani terhadap penggunaan fungisida
asap cair tempurung kelapa untuk mengendalikan antraknosa pada tanaman
cabai.Dalam kajian ini menggunakan metode penelitian Rancangan Acak
Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 ulangan serta parameter yang
diamati dalam kajian yakni diameter serangan cendawan Colletotrichum capsici .
Dalam melakukan penyuluhan menggunakan metode ceramah ,diskusi dan
demonstrasi cara serta media yang digunakan yaitu booklet dan alat
sesungguhnya. Sasaran penyuluhan dipilih dengan menggunakan Teknik
sampling jenuh ata semua anggota kelompok tani menjadi sasaran penyuluhan
sebanyak 30 orang anggota Kelompok Tani Gangsar Makmur .
Konsentrasi asap cair tempurung kelapa yang paling efektif yakni 7% atau
70ml/l terdapat perbedaan signifikan berdasarkan parameter serangan cendawan
serta mulai munculnya serangan cendawan. Hasil rancangan penyuluhan
penggunaan asap cair tempurung kelapa untuk mengendalikan antraknosa pada
tanaman cabai dengan mengevaluasi peningkatan pengetahuan anggota
Kelompok Tani Gangsar Makmur diperoleh sebesar 21,33%.