Abstract:
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk tanaman hortikultura yang bernilai
ekonomis tinggi di Indonesia. Kebutuhan bawang merah terus meningkat, namun hasil
produksi dari petani menurun pada musim penghujan (off-season) yang disebabkan
fotosintesis tanaman kurang optimal dan serangan hama dan penyakit. Rhizobakteria
Pemacu Tumbuh Tanaman (RPTT) yang menghasilkan zat pengatur tumbuh mampu
meningkatkan ketahanan tanaman, pertumbuhan dan produksi bawang merah. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui produksi bawang merah pada musim hujan dengan
aplikasi RPTT. Penelitian dilakukan di lahan pertanian di Desa Randuagung, Kecamatan
Singosari, Kabupaten Malang pada Desember 2017 sampai dengan Februari 2018.
Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 2 Faktor.
Faktor pertama berupa penambahan Bacillus subtilis (0, 5, 10 ml/l) dan faktor kedua
penambahan Pseudomonas fluorescens (0, 5, 10 ml/l) sehingga diperoleh 9 kombinasi
perlakuan dengan 3 kali ulangan. Aplikasi dilakukan setiap 7 hari sekali dengan larutan
(sesuai perlakuan) 200 ml per tanaman. Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman,
jumlah daun, jumlah umbi per tanaman, diameter umbi, berat umbi per tanaman, berat
umbi per petak dan produktivitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi
perlakuan B. subtillis dan P. fluorescens dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi
bawang merah. Hasil produksi bawang merah terbaik berupa berat umbi per petak 3,12
kg diperoleh dari hasil perlakuan B. subtillis 5 ml/l dan P. fluorescens 0 ml/l. Pemberian
RPTT dapat menghasilkan bawang merah sesuai dengan potensi varietasnya yaitu 14,16
to ha-1..Peningkatan produksi bawang merah pada musim hujan dapat dilakukan melalui
aplikasi RPTT)