Abstract:
Refugia merupakan habitat bagi berbagai musuh alami baik predator maupun parasitoid. Penanaman refugia dapat meningkatkan keanekaragaman komunitas arthropoda pada habitat tanaman kedelai. Peningkatan keanekaragaman akan memicu stabilitas dalam agroekosistem. Pada agroekosistem stabil, terdapat mekanisme pengendalian alami hama oleh musuh alaminya. Penelitian bertujuan untuk menganalisa pengaruh jarak refugia yang ditanam sebagai tanaman pagar terhadap struktur komunitas arthropoda, menghitung indeks keanekaragaman serta mendeskripsikan fluktuasi populasi hama dan musuh alami pada tanaman kedelai. Lahan percobaan berukuran 40 x 75 m. Jenis tanah regosol dengan pH tanah 6-7. Tanaman kedelai merupakan varietas Arjuno dengan jarak tanam 20 x 20 cm. Refugia dari jenis marigold kuning ditanam di pematang di salah satu sisi lahan. Area penanaman refugia berukuran lebar 1 m dan panjang 40 m sesuai dengan panjang lahan. Refugia ditanam satu bulan lebih awal dari tanaman kedelai. Komunitas arthropoda dikoleksi dengan perangkap. Ada 3 jenis perangkap yakni panci kuning untuk arthropoda aerial, pitfall untuk arthropoda teresterial dan malaise untuk arthropoda pada tajuk. Perlakuan adalah jarak area pengamatan dengan refugia, terdiri dari 5, 15, 25 dan 35 m. setiap perlakuan diulang 3 kali. Analisys of similarity dengan multi dimensional scalling digunakan untuk menganalisa pengaruh perlakuan terhadap kesamaan struktur komunitas arthropoda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas arthropoda pada jarak 35 m berada pada kuadran yang berbeda dengan perlakuan lainnya. Pada jarak 35m nilai indeks keanekaragaman arthropoda juga paling tinggi dengan populasi hama lebih rendah dibandingkan perlakuan lain. Dapat disimpulkan bahwa dampak refugia terhadap keanekaragaman komunitas arthropoda pada tanaman kedelai lebih intensif pada bagian tengah lahan.