Abstract:
Limbah serbuk gergaji kayu jati di shawmill-shawmill sekitar hutan jati yang luas sangat melimpah, kondisi atau karakter kayu jati adalah keras. Salah satu syarat sukses usaha jamur tiram adalah pengomposan bahan dengan tujuan menciptakan kondisi bahan yang lebih siap dipergunakan sebagai media tumbuh jamur serta guna mengefektifkan proses sterilisasi media. Karena kondisi atau karakter serbuk gergaji kayu jati yang keras diduga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses pengomposan maka dibutuhkan aktivator yang tepat untuk mempercepat proses pengomposan dengan bantuan mikroorganisme positif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lama pengomposan serbuk gergaji kayu jati dengan menggunakan berbagai aktivator terhadap pertumbuhan miselium dan produksi jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas dua yaitu factor lama pengomposan dan factor penggunaan activator. Parameter pengamatan dalam penelitian ini adalah parameter pertumbuhan miselium dan produksi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam ANOVA (Analysis of Variance) dan dilanjutkan uji Duncan (DMRT). Hasil parameter pengukuran pertumbuhan miselium diperoleh bahwa antar perlakuan pada pengukuran hari ke 25 setelah inokulasi tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (baglog dipenuhi miselium) akan tetapi pada kecepatan pertumbuhan miselium pada pengukuran hari ke 5 setelah inokulasi menunjukkan perbedaan yang nyata, sehingga dapat disimpulkan bahwa perlakuan pengomposan 2 hari dengan pengaplikasian EM4 merupakan perlakuan terbaik terhadap pertumbuhan miselium jamur tiram putih, sedangkan hasil terbaik parameter pengukuran produksi jamur tiram putih adalah kombinasi lama pengomposan 1 hari dengan menggunakan aktivator EM4.