| dc.description.abstract |
Pemupukan padi secara manual membutuhkan tenaga, waktu, dan biaya yang
besar. Inovasi pertanian berupa drone memiliki potensi meningkatkan efisiensi
kerja, akurasi pemupukan, serta mengurangi risiko paparan bahan kimia
terhadap petani. Namun, minat petani untuk mengadopsi drone masih tergolong
rendah akibat keterbatasan pengetahuan, akses teknologi, serta kekhawatiran
terhadap biaya.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui tingkat minat anggota Kelompok
Tani Bhinaguna terhadap pemanfaatan drone dalam pemupukan padi, (2)
menganalisis faktor-faktor yang memengaruhinya, serta (3) menyusun rancangan
penyuluhan yang sesuai untuk meningkatkan minat tersebut. Penelitian
dilaksanakan di Desa Pesudukuh, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk pada
bulan Februari–April 2025 dengan metode deskriptif kuantitatif. Populasi
penelitian adalah seluruh anggota Kelompok Tani Bhinaguna sebanyak 43 orang
dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan
wawancara, kemudian dianalisis menggunakan regresi linier berganda dengan
bantuan SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat anggota kelompok tani berada pada
kategori cukup - tinggi, menandakan adanya kesiapan awal untuk
mempertimbangkan adopsi teknologi drone. Analisis regresi mengungkapkan
bahwa secara simultan sembilan variabel independen berpengaruh signifikan
terhadap minat, tetapi secara parsial hanya ketersediaan tenaga kerja,
ketersediaan sumber daya, dan kekosmopolitan yang berpengaruh positif
signifikan.
Berdasarkan temuan tersebut, rancangan penyuluhan disusun dengan
mengintegrasikan metode ceramah, diskusi, dan praktik langsung menggunakan
media presentasi serta demonstrasi lapangan dengan drone pertanian. Strategi
ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan minat
petani dalam mengadopsi pemupukan berbasis drone secara berkelanjutan. |
en_US |