| dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya volume limbah cair tahu di
Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, yang belum dimanfaatkan secara
optimal sebagai pupuk organik cair (POC). Padahal, limbah tersebut mengandung
nutrisi yang berpotensi mendukung budidaya tanaman hortikultura seperti selada.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi minat
petani dalam pemanfaatan POC LIMBAT, merancang desain penyuluhan yang
tepat, serta mengevaluasi peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
petani setelah mengikuti kegiatan penyuluhan.
Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa faktor eksternal,
seperti ketersediaan sumber daya dan intensitas kegiatan penyuluhan, memiliki
pengaruh yang signifikan dan positif terhadap minat petani. Sebaliknya, faktor
internal seperti usia, tingkat pendidikan, dan partisipasi dalam kelompok tani tidak
menunjukkan pengaruh yang signifikan secara parsial. Temuan ini
mengindikasikan bahwa keberhasilan program penyuluhan sangat bergantung
pada dukungan sumber daya dan keberlanjutan kegiatan edukatif di lapangan.
Program penyuluhan diikuti oleh 25 anggota Gapoktan Jarak Kulon, yang
umumnya berusia dewasa hingga lanjut usia, berpendidikan dasar, dan memiliki
tingkat partisipasi kelompok yang tergolong sedang hingga rendah. Materi
penyuluhan disampaikan secara bertahap, meliputi pengenalan dampak limbah
cair tahu dan potensi pemanfaatannya, pelatihan pembuatan POC LIMBAT, hingga
praktik penerapan pada budidaya selada. Tujuan penyuluhan disusun
berdasarkan pendekatan ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree), dengan
target peningkatan pengetahuan sebesar 35%, keterampilan 30%, dan sikap 25%.
Uji laboratorium menunjukkan bahwa POC LIMBAT memiliki kualitas yang baik,
dengan kandungan C-Organik 15,21%, nitrogen 1,92%, P₂O₅ 1,96%, dan K₂O
2,01%. Perlakuan terbaik diperoleh pada konsentrasi 30% (P3), yang memberikan
hasil pertumbuhan selada paling optimal.
Media penyuluhan disesuaikan dengan tahap pembelajaran, seperti
penggunaan presentasi PowerPoint (PPT) untuk penyampaian teori dan
alat/bahan asli untuk praktik lapangan. Metode yang digunakan meliputi ceramah,
diskusi kelompok, serta demonstrasi langsung yang efektif dalam meningkatkan
keterampilan peserta secara mandiri.
Evaluasi penyuluhan menunjukkan peningkatan signifikan pada ketiga
aspek yang diukur. Pengetahuan peserta meningkat sebesar 43,6%, dari 34,2%
menjadi 77,8%. Sebanyak 48% peserta menunjukkan keterampilan tinggi,
terutama pada aspek artikulasi. Di sisi lain, 40% peserta menunjukkan sikap
positif, dengan aspek menghargai dan merespons lebih dominan dibandingkan
aspek tanggung jawab. Meskipun efektivitas program dinilai cukup, hasil ini
membuktikan bahwa kegiatan penyuluhan berhasil meningkatkan kapasitas petani
dalam mengelola limbah menjadi pupuk yang bermanfaat dan ramah lingkungan.
Dengan demikian, pemanfaatan POC LIMBAT melalui pendekatan
penyuluhan yang tepat terbukti mampu meningkatkan minat dan kemampuan
petani dalam menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, sekaligus berkontribusi
dalam mengurangi pencemaran lingkungan di kawasan industri tahu. |
en_US |