| dc.description.abstract |
Nilai gizi yang tinggi pada jamur tiram putih membuat permintaan jamur tiram terus
meningkat. Hal ini membuka peluang usaha budidaya jamur tiram, khususnya
pada sub usaha yaitu pembibitan F2 jamur tiram.Usaha pembibitan jamur tiram
memerlukan sumber daya manusia yang berpengalaman dan berkompeten dalam
bidang pembibitan jamur tiram. Produsen bibit F2 jamur tiram harus bisa memilih
bahan baku media tanam yang baik untuk pertumbuhan miselium jamur tiram dan
memiliki harga yang ekonomis.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh penggunaan bahan dasar berupa serbuk kayu dan kardus dengan
bahan tambahan berupa beras jagung, bekatul, dan sekam padi terhadap
pertumbuhan miselium bibit F2 jamur tiram. Metode peneitian menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan yaitu
D1T1 (Serbuk kayu + beras jagung), D1T2 (Serbuk kayu + bekatul), D1T3 (Serbuk
kayu + sekam padi), D2T1 (Kardus + beras jagung), D2T2 (Kardus + bekatul),
D2T3 (Kardus + sekam padi). Pengujian parameter menggunakan ANOVA dengan
uji lanjutan uji BNT. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan perlakuan terbaik
yaitu D2T2 (Kardus + Bekatul) dengan laju pertumbuhan miselium 1,14cm/hari.
Penggunaan bahan baku berupa kardus dan bekatul dapat memberikan
keuntungan sebesar Rp5.420.383,- per bulan; nilai R/C ratio 1,46; BEP produksi
sebanyak 1977 produk, BEP harga sebesar Rp3.706, serta payback periode
senilai 2,2. |
en_US |