| dc.description.abstract |
Bunga krisan (Chrysanthemum spp.) dikenal sebagai bunga hias bernilai
ekonomi tinggi yang diminati di pasar lokal maupun global. Berdasarkan data
terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi krisan di Indonesia mengalami
penurunan sebesar 5,94%, meskipun permintaannya meningkat hingga 25% per
tahun (Safitri, 2019). Kondisi ini menunjukkan adanya peluang yang cukup besar
untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pemasaran bunga krisan, termasuk
melalui strategi digital. Di tengah era digital, Instagram muncul sebagai platform
strategis untuk penguatan brand awareness terutama bagi agrowisata seperti
Kampung Krisan. Meski sebagian besar petani telah memiliki akun media sosial
seperti WhatsApp Facebook, dan Instagram mereka belum memaksimalkan
Instagram secara profesional. Hal ini menunjukkan kesenjangan antara teknologi
yang sudah dikenal dan penggunaan strategis untuk pemasaran bisnis. Dengan
demikian, penelitian ini penting dilakukan untuk memahami bagaimana petani
dapat mengadopsi Instagram secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat adopsi Instagram. Selain itu,
juga merumuskan intervensi penyuluhan yang tepat agar petani lebih percaya diri
dan mampu menggunakan Instagram untuk memperkuat brand Kampung Krisan.
Penelitian dilaksanakan di Desa Tutur, Kecamatan Tutur, Kabupaten
Pasuruan pada bulan Februari – Mei 2025. Penelitian ini menggunakan metode
survei kuantitatif deskriptif. Instrumen utama yang digunakan adalah kuesioner
yang telah divalidasi melalui uji validitas dan reliabilitas yang mencakup variabel
karakteristik, literasi digital, aktivitas Instagram, penyuluhan, dan tingkat adopsi
inovasi. Populasi terbatas pada 30 petani yang sudah memiliki akun Instagram.
Analisis meliputi uji asumsi klasik (normalitas, multikolinearitas,
heteroskedastisitas), regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel,
serta evaluasi penyuluhan melalui pre-test dan post-test yang efektif mengukur
peningkatan pengetahuan, tingkat keterampilan, dan tingkat sikap petani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas petani berada dalam
kategori sedang yaitu sebanyak 63,33%. Mereka masih dalam tahap mencoba dan
menyesuaikan diri serta lebih lanjut lagi menyatakan bahwa mereka tertarik untuk
mempelajari Instagram lebih lanjut jika ada pendampingan intensif. Peningkatan
sebesar 36% menunjukkan bahwa penyuluhan efektif meningkatkan pengetahuan
teknis Instagram. Sebanyak 24 petani dinyatakan terampil dalam pengelolaan
akun Instagram bisnis. Skor sikap petani rata-rata > 4 (1–5), menandakan persepsi
positif, dan mereka telah melalui tahapan awareness–decision–implementation–
confirmation. Hasil ini menunjukkan intervensi efektif dalam mempercepat adopsi
dan penggunaan platform digital. |
en_US |