| dc.description.abstract |
Tujuan dari kajian ini adalah untuk: (1) mengetahui teknik pembuatan stik
bamelor dengan substitusi tepung, (2) mengetahui kualitas organoleptik dan kimia
stik yang dihasilkan, (3) menganalisis kelayakan usahanya pada perlakuan terbaik,
(4) menyusun desain penyuluhan, dan (5) mengukur peningkatan pengetahuan,
tingkat keterampilan, dan tingkat sikap anggota Kelompok Wanita Tani (KWT)
Sekar Tani setelah mengikuti penyuluhan.
Hasil uji laboratorium menunjukkan seluruh produk subtitusi tepung mocaf,
sagu dan jagung memenuhi standar SNI 2886:2015. Perlakuan terbaik secara
organoleptik adalah substitusi tepung sagu 70% dan terigu 30% (P2), dengan skor
tertinggi pada warna, aroma, rasa, dan tekstur. Uji kimia produk P2 menunjukkan
kadar air 3,49%, abu 1,58%, lemak 15,30%, protein 5,62%, dan karbohidrat
74,42%. Pemilihan kajian materi yaitu dengan memilih pembuatan stik bawang
merah kelor dengan subtitusi tepung sagu berdasarkan pemilihan uji produktivitas
pada P2 dilihat dari hasil rata-rata dalam bentuk ranking dan diperkut dengan uji
indeks efektivitas menggunakan metode de garmo dengan cara melihat nilai NP
(nilai produk) tertinggi dengan subtitusi tepung sagu yaitu dengan nilai (warna
0,22), (aroma 0,24), (rasa 0,28), dan (tekstur 0,26).
Analisis usaha menunjukkan usaha ini layak secara finansial, dengan B/C
ratio 0,3, R/C ratio 1,3, ROI 36,6%, titik impas Rp7.319/unit pada 183 unit, dan
payback period 1 bulan 27. Terdapat peningkatan sebesar 6,2% dengan arti
mendapat keuntungan Rp.26.813. Penyuluhan berbasis potensi lokal terbukti
efektif, meningkatkan pengetahuan peserta dari 50% menjadi 88%, keterampilan
tinggi pada 94% peserta, dan sikap positif sebesar 92%. Inovasi Bamelor tidak
hanya meningkatkan nilai tambah produk pertanian lokal, tetapi juga
memberdayakan KWT Sekar Tani dalam wirausaha berbasis bahan lokal secara
berkelanjutan. |
en_US |