| dc.description.abstract |
Mangga Putar Pasuruan (Gadung Klonal 21) merupakan komoditas
unggulan khas Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.
Meskipun potensinya besar, petani belum menyesuaikan strategi produksi dan
pemasaran berbasis preferensi konsumen secara optimal. Kurangnya
pemahaman terhadap atribut produk yang disukai konsumen menyebabkan
kurang efisiennya strategi pemasaran yang dijalankan. Oleh karena itu, tugas akhir
ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik konsumen dan preferensi konsumen
terhadap atribut Mangga Putar Pasuruan, menghitung willingness to pay (WTP),
serta merancang dan mengevaluasi penyuluhan strategi penyelarasan produksi
dan pemasaran berbasis preferensi konsumen.
Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan
Discrete Choice Experiment (DCE). Analisis yang digunakan yaitu analisis
deskriptif, conditional logit dan marginal Willingness to Pay (mWTP). Jumlah
responden sebanyak 139 orang yang diperoleh melalui perhitungan mengikuti
prinsip rule of thumb. Selain itu, penyusunan rancangan penyuluhan dilakukan
dengan pendekatan partisipatif kepada petani Mangga Putar Pasuruan di Desa
Wonokerto. Materi yang disampaikan mencakup strategi penyelarasan produksi
dan pemasaran berdasarkan hasil analisis preferensi konsumen. Media yang
digunakan berupa ppt dan folder. Metode penyuluhan dilakukan dengan ceramah
dan diskusi kelompok. Evaluasi penyuluhan dilakukan untuk mengetahui
peningkatan pengetahuan dan tingkat sikap petani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik konsumen didominasi
oleh perempuan, berusia 26–45 tahun, berpendidikan sarjana, dengan mayoritas
bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan karyawan swasta serta
berpenghasilan antara Rp1.000.000 – Rp3.000.000 per bulan. Atribut yang paling
disukai konsumen secara berturut-turut adalah rasa manis, ukuran besar, harga
terjangkau dan kemasan kardus besar. Selain itu, terdapat atribut yang disukai
oleh konsumen berdasarkan sosiodemografinya, menunjukkan bahwa preferensi
konsumen berbeda sesuai dengan karakteristik masing-masing. Konsumen
bersedia membayar lebih (WTP) untuk atribut-atribut tersebut, dengan nilai
tertinggi pada atribut rasa manis. Implementasi penyuluhan menunjukkan adanya
peningkatan rata-rata skor pengetahuan sebesar 44,85%, efektivitas perubahan
perilaku sebesar 66,32% dan tingkat sikap sebesar 85,82% pada 45 petani
sasaran. Penyuluhan berbasis preferensi konsumen dapat meningkatkan
kesadaran petani terhadap pentingnya penyelarasan produksi dan pemasaran
untuk memahami atribut produk yang diinginkan konsumen, sehingga petani dapat
merancang strategi produksi dan promosi secara tepat sesuai segmen pasar.
Dengan demikian, kegiatan penyuluhan dapat dilakukan secara
berkelanjutan dengan dukungan dari penyuluh pertanian, dinas terkait, dan
lembaga pemasaran untuk mendukung peningkatan kapasitas petani dalam
pengembangan Mangga Putar Pasuruan yang berdaya saing. |
en_US |