| dc.description.abstract |
Kelompok Tani Sumber Rejeki di Desa Jatiguwi menghasilkan hingga 1000
ton limbah batang tembakau per musim yang belum dimanfaatkan optimal.
Penelitian ini bertujuan: menentukan komposisi perekat tepung tapioka terbaik
untuk biobriket; menganalisis tingkat dan faktor adopsi inovasi; melaksanakan
penyuluhan pembuatan biobriket; serta mengevaluasi peningkatan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap petani.
Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan teknik simple
random sampling yang melibatkan 60 petani anggota kelompok tani sebagai
responden. Data dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, observasi, dan uji
kualitas biobriket, kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif serta
menggunakan uji F dan uji t untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor karakteristik
petani dan karakteristik inovasi terhadap tingkat adopsi inovasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 20% perekat tepung
tapioka menghasilkan biobriket dengan kadar air 6,82%, kadar abu 7,40%, kadar
karbon 47,66%, laju pembakaran 0,0874 g/menit yang paling baik diantara
perlakuan lainnya. Tingkat adopsi inovasi petani berada dalam kategori sedang
(63%), dengan sub variabel sadar 62%, minat 63%, menilai 60%, mencoba 58%,
dan adopsi 57%. Uji F menunjukkan karakteristik petani dan karakteristik inovasi
berpengaruh secara simultan terhadap adopsi inovasi, sedangkan uji t
menunjukkan faktor lama usahatani, kekosmopolitan, keunggulan relatif,
kemungkinan dicoba, dan mudah diamati berpengaruh secara parsial. Kegiatan
penyuluhan dilakukan sebanyak empat kali, dengan tujuan, media, metode yang
berbeda-beda dan telah disesuaikan dengan karakteristik petani. Evaluasi
penyuluhan menunjukkan peningkatan pengetahuan sebesar 43%, aspek sikap
positif petani sebesar 73%, dan aspek keterampilan pada kategori terampil.
Kata kunci: biobriket, limbah batang tembakau, perekat tepung tapioka, adopsi
inovasi, kelompok tani. |
en_US |