Rancangan penyuluhan rancang bangun alat asap cair dengan pemanfaatan asap pembakaran tongkol jagung di desa Salamrejo kecamatan Binangun kabupaten Blitar

Abstract

Bagas Andiko Putra, NIRM 04.01.19.295. Rancangan Penyuluhan Rancang Bangun Alat Asap Cair Dengan Pemanfaatan Asap Pembakaran Tongkol Jagung Di Desa Salamrejo Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar. Pembimbing satu Bapak Ir. Dwi Purnomo, MM dan Pembimbing dua Ibu Dr. Budi Sawitri, SST, M.Si Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui pengaruh penggunaan penutup lubang drum pembakaran terhadap produksi asap cair, 2) menyusun rancangan penyuluhan tentang pembuatan asap cair dengan pemanfaatan asap pembakaran tongkol jagung, 3) mengetahui peningkatan pengetahuan dan tingkat keterampilan petani mengenai pembuatan asap cair dengan pemanfaatan asap pembakaran tongkol jagung. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Salamrejo Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancang bangun yaitu karena menggunakan perlakuan tutup drum pembakaran pada pembuatan asap cair dengan pemanfaatan asap pembakaran tongkol jagung. Selanjutnya dilakukan Analisis of variance (ANOVA) dan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Sampel penyuluhan menggunakan metode purprosive sampling dengan 24 anggota Gapoktan Mangun Karso. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan tutup drum pembakaran yang terbaik adalah dengan tutup drum terbuka 40% dengan hasil 639,58 ml/jam. Penyuluhan dilaksanakan sebanyak dua kali dengan sasaran penyuluhan yaitu anggota Gapoktan Mangun Karso Desa Salamrejo Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar. Dengan materi pengertian asap cair dan pembuatan asap cair dengan pemanfaatan asap pembakaran tongkol jagung. Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah diskusi dan praktek langsung. Sedangkan media penyuluhan yang digunakan adalah folder dan benda sesungguhnya. Hasil evaluasi penyuluhan didapatkan perbedaan yaitu pada aspek pengetahuan didapatkan perbedaan dimana nilai signifikan 0,000 <0,05 dengan peningkatan pengetahuan petani sebesar 37% dan tingkat keterampilan petani mendapatkan skor 4,1 dengan presentasi 54% yang berarti tergolong kategori sedang.