Rancangan penyuluhan pembuatan tepung sawi (brassica juncea l) di kelompok wanita tani kecamatan Ngantru kabupaten Tulungagung

Abstract

Anisa Nikmah Apriliana, NIRM 04.01.19.326. Rancangan Penyuluhan Pembuatan Tepung Sawi (Brassica Juncea L) Di Kelompok Wanita Tani Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung. Kecamatan Ngantru merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Tulungagung, yang mempunyai produksi sawi mencapai 73 kwintal per tahun (BPS, 2021). Tanaman sawi menjadi menu yang dikonsumsi sebagai bahan makanan seperti ditumis, dimasak sup, dan direbus dengan mie. Namun di Kecamatan Ngantru hasil produksi tanaman sawi hanya dijual secara segar dipasar. Maka dari itu sawi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai jual dan daya simpan dengan mengolah tanaman sawi menjadi tepung sawi. Tujuan pelaksanaan tugas akhir yaitu 1). Mengetahui proses pembuatan tepung sawi 2). Mengetahui analisa usahatani dan nilai tambah sawi menjadi tepung sawi 3). Menyusun rancangan penyuluhan tentang pembuatan tepung sawi di Kelompok Wanita Tani Kecamatan Ngantru 4). Mengetahui Peningkatan pengetahun, tingkat sikap dan keterampilan anggota Kelompok Wanita Tani dalam pembuatan tepung sawi. Hasil kajian Pembuatan tepung sawi yang paling banyak disukai oleh panelis terhadap tekstur, warna, dan aroma adalah resep 2 yaitu dengan proses pembuatan tepung sawi dengan cara diblanshing selama 2 menit dengan suhu 77 O C dan di keringkan selama 6 jam pada suhu 45 O C. Analisa usaha pembuatan tepung sawi hijau membutuhkan bahan baku tanaman sawi sebanyak 50kg untuk mendapatkan hasil tepung sawi sebanyak 3kg atau sama dengan 60 Pack (masing-masing pack berisikan 50 gram tepung sawi) dengan membutuhkan total biaya sebanyak Rp. 382.411; total penerimaan sebesar Rp. 780.000; pendapatan bersih Rp. 397.589; R/C Ratio sebanyak 2; B/C Ratio = 1; BEP Harga Rp. 6.374; dan BEP Unit sebanyak 29 unit dengan nilai tambah sebesar Rp. 11.224/Kg. Rancangan penyuluhan yang disusun adalah materi pembuatan tepung sawi (Brassica Juncea L) dengan menggunakan metode praktek langsung, diskusi, dan ceramah; Menggunakan media folder,benda sesungguhnya, dan video. Hasil evaluasi peningkatan pengetahuan adalah sebesar 53%. Evaluasi sikap sebesar 92%. Tingkat Keterampilan sebesar 87% berada pada kategori terampil dan sebesar 13% belum terampil.