dc.contributor.author |
Sule, Suryaman |
|
dc.contributor.author |
Sugiyano |
|
dc.contributor.author |
Purnomo, Mangku |
|
dc.date.accessioned |
2019-10-18T00:59:30Z |
|
dc.date.available |
2019-10-18T00:59:30Z |
|
dc.date.issued |
2014-12 |
|
dc.identifier.citation |
Sule, S |
en_US |
dc.identifier.issn |
1412-4866 |
|
dc.identifier.uri |
https://repository.polbangtanmalang.ac.id/xmlui/handle/123456789/286 |
|
dc.description.abstract |
Sistem penyuluhan pertanian berbasis pada pemenuhan kebutuhan petani merupakan syarat
mutlak dari penyuluhan sebagai upaya pemberdayaan petani. Penyuluhan berparadigma pemberdayaan
tidak terlepas bahwa penyuluhan merupakan proses pembelajaran bagi petani. Sehingga penyelenggaraan
proses pembelajaran bagi petani merupakan mekanisme yang memberdayakan petani dalam menetapkan
kebutuhan pembelajaran prioritas dan spesifik petani, bukan semata-mata keinginan petani, apalagi
keinginan sebuah program. Program FEATI (Farmer Empowerment Throught Agricultural Technology
And Information) adalah salahsatu program unggulan Kementerian Pertanian yang bertujuan
menyelenggarakan sistem penyuluhan pertanian berbasis kebutuhan petani dengan fokus pada
pembelajaran yang dikelola secara mandiri oleh petani (Farmer Managed Extension Activities/FMA).
Petani melaksakan pengelolaan penyuluhan baik secara teknis maupun administratif. Hal yang menarik
bahwa integrasi beberapa metode dalam rangka pengidentifikasian kebutuhan pembelajaran petani,
pengarus utamaan gender dan penetapan reward and punishment penyuluhan yang dibangun Program
FEATI terbukti secara signifikan menunjang terhadap perubahan perilaku petani dalam hal teknologi,
manajemen dan kelembagaan pada usahatani yang diusahakan mereka. Proses perubahan perilaku petani
tersebut tidak terlepas dari proses rekonstruksi pengetahuan ditingkat petani melalui tahapan sosialisasi,
eksternalisasi, kombinasi dan internalisasi pengetahuan. Sementara itu, kemandirian petani dalam
pembelajaran meliputi kapasitas petani dalam menetapkan materi, narasumber/pemateri dan peserta
pembelajaran bergeser kearah semakin mandiri. Seiring dengan kemandirian petani dalam pembelajaran,
kemandirian petani dari aspek kemandirian material, intelektual dan pembinaan juga mengalami
peningkatan yang signifikan. Kendati demikian, Program FEATI masih memiliki kelemahan-kelemahan,
sehingga masih perlu dirumuskan model rekonstruksi sistem penyuluhan berbasis kebutuhan petani pada
Program FEATI demi perbaikan program pemberdayaan petani di masa mendatang. |
en_US |
dc.language.iso |
other |
en_US |
dc.publisher |
Agriekstensia |
en_US |
dc.relation.ispartofseries |
No. 13 Volume 2;102-218 |
|
dc.subject |
Penyuluhan, Kebutuhan petani, Program FEATI, FMA, Integrasi Metode, Perubahan Perilaku Petani, Rekonstruksi Pengetahuan, Kemandirian Petani |
en_US |
dc.subject |
Research Subject Categories::INTERDISCIPLINARY RESEARCH AREAS |
en_US |
dc.subject |
Research Subject Categories::SOCIAL SCIENCES |
en_US |
dc.title |
REKONSTRUKSI SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN BERBASIS KEBUTUHAN PETANI PADA PROGRAM FEATI (FARMER EMPOWERMENT AGRICULTURAL TROUGH TECKNOLOGY AND INFORMATION) DI KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR, INDONESIA |
en_US |
dc.title.alternative |
Rekonstruksi Sistem Penyuluhan Pertanian |
en_US |
dc.type |
Article |
en_US |